Tahun 2020 merupakan tahun yang cukup menyibukkan bagi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru dan B/BTKLPP lainnya di seluruh Indonesia. BBTKLPP Banjarbaru Pertama kalinya menerima sampel Covid-19 di awal April dengan 48 sampel. Sejak saat itu sampel terus berdatangan bahkan untuk 4-5 bulan berikutnya bisa dikatakan melonjak pesat karena sebaran kasus Covif-19 semakin meningkat, apalagi, BBTKLPP Banjarbaru membawahi 4 provinsi di Kalimantan secara langsung, yaitu Kalsel, Kalteng, Kaltim dan Kaltara. Hingga akhir tahun 2020, sampel yang masuk ada 50.035 sampel. Di tahun 2021 ini masih tetap menerima sampel Covid-19.
BBTKLPP Banjarbaru menjadi salah satu tempat yang banyak menerima sampel dari berbagai daerah tak hanya Kalsel, juga dari Kalteng, Kaltim, Kaltara. Namun, sejak adanya pembinaan dan pendampingan fasilitas kesehatan uji Covid-19 di berbagai tempat terutama di Kalsel, sampel yang dikirim mulai berkurang. Terhitung ada 14 faskes yang dibina oleh BBTKLPP. Hal tersebut jelas membantu proses penanganan Covid-19 serta alokasi untuk sampel penyakit lainnya. BBTKLPP juga tak hanya memeriksa sampel untuk pasien Covid-19, namun juga bisa malaria hingga DBD. Adanya zonasi untuk sampel juga menurunkan kiriman ke BBTKLPP Banjarbaru, sehingga kita dapat membuka pemeriksaan laboratorium kesehatan lingkungan.
BBTKLPP Banjarbaru kembali dapat meningkatkan fokus untuk pengendalian penyakit lain sesuai Tugas Pokok dan Fungsinya, walaupun tetap Covid-19 menjadi prioritas. Seperti halnya surveilans DBD, TB di tempat khusus, dinamika penularan Malaria, survei Leptospirosis , advokasi KLB, pengembangan teknologi tepat guna (TTG), dan kegiatan lain sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi BBTKLPP Banjarbaru.