BBTKLPP Banjarbaru Terus Terima Sampel Untuk Diperiksa

Mengutip apa yang di paparkan oleh media Abdi Persana FM, dalam wawancara dengan Kepala BBTKLPP Banjarbaru yang menginfokan bahwa BBTKLPP Banjarbaru masih  menerima sampel untuk diperiksa.

Kepala BBTKLPP Banjarbaru, Slamet Mulsiswanto mengatakan, selain telah dipercaya atau ditunjuk langsung oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) sebagai laboratorium COVID-19 di Kalsel. Maka, sepanjang 2020 pihaknya berhasil pula menyelesaikan pemeriksaan sampel sebanyak 51.168 dari 13.432 yang terkonfirmasi positif tertular COVID-19.

“Selama tahun 2020 kemarin, BBTKLPP Banjarbaru telah memeriksa sampel hasil swab sebanyak 51.168 dan negatif sekitar 37.679. Dimana yang terkonfirmasi positif ada 13.432,” ungkapnya kepada Abdi Persada FM, Kamis (18/2) siang.

Tak sampai disitu, Ia mengungkapkan, ada sekitar 1.613 sampel COVID-19 pada Januari 2021 juga berhasil diperiksa dan Februari lalu sebanyak 1.109. Sehingga, apabila ditotalkan menjadi 2.800 lebih.

“Jadi, untuk Januari sampai 09 Februari 2021 kemarin totalnya sebanyak 2.800 sampel COVID-19 dari hasil swab test yang dilakukan dari beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Selatan,” paparnya.

Dirinya memaparkan, cepatnya layanan pemeriksaan sampel yang kini tidak harus menunggu selama berminggu-minggu dan hasilnya pun dapat diketahui hari itu pula, dikarenakan BBTKLPP Banjarbaru telah memiliki 14  fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) khusus dalam penanganan COVID-19.

“BBTKLPP Banjarbaru telah membentuk 14 fasyankes di Kalsel yang dulu laboratoriumnya tidak bisa memeriksa COVID-19 sekarang sudah bisa dan itu terus didistribusikan, sehingga hasilnya pun cepat diketahui, tanpa harus menunggu lama,” ujarnya.

Kendati pemeriksaan sampel diakui mengecil atau mengerucut, Slamet menjelaskan, bahwa selain tengah memfokuskan diri dalam penanganan COVID-19 di laboratorium. Ternyata, tugas dan fungsi lainnya dalam melakukan pencegahan dan pengendalian pun juga menjadi lingkup kerja dari BBTLKPP Banjarbaru, yaitu pemeriksaan faktor resiko penyakit.

“Dibalik sedikitnya sampel yang diperiksa di BBTKLPP Banjarbaru, kami juga melaksanakan tugas pokok lainnya. Sebut saja, TBC, demam bedarah (DBD), cacingan, leptospirosis (penyakit bakteri penyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi) dan lain-lain, jadi bukan hanya COVID-19 saja,” pungkasnya. (RHS/RDM/RHD)

Info Berita lengkap silahkan lihat pada website abdipersadafm.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *