Oleh : Restiana Alsyiah

Data dari Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Selatan, hingga Maret 2017 sekitar 96 desa di Kalimantan Selatan masih masuk kategori merah kasus malaria. Desa-desa tersebut tersebar di sembilan kabupaten, peringkat tertinggi di Kabupaten Tanah Bumbu yang terjadi di 29 desa. Menyusul kabupaten Tabalong dengan jumlah 27 desa. Sedangkan tujuh daerah lain sebarannya cukup merata, seperti di kabupaten Banjar 5 desa, Kabupaten Tanah Laut 2 desa, Kabupaten Tapin 4 desa, Kabupaten Hulu Sungti Tengah (HST) 6 desa, Kabupaten Barito Kuala (Batola) 2 desa, Kabupaten Kotabaru 7 desa dan Kabupaten Balangan 14 desa.
Untuk Kabupaten Balangan pada tahun 2017 jumlah kasus positif malaria tertinggi ada di Kecamatan Halong sebanyak 65 kasus (API : 4,09%) dengan berbagai jenis malaria diantaranya Falcifarum 49, Vivax 9 dan Mix 7 kasus. Dari beberapa kejadian kasus terbanyak di temukan di Desa Padang Raya dengan jumlah kasus 42 kasus (API : 31,4%) dan Desa Hauwai sebanyak 10 kasus (API : 1,4%).
Dari data di atas dan hasil diskusi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan maka lokasi yang dipilih untuk survei KAP kelambu berinsektisida di Kabupaten Balangan adalah wilayah kerja Puskesmas Halong yaitu Desa Padang Raya dengan jumlah kasus malaria terbanyak pada tahun 2017 sebesar 42 kasus dengan API 31,4 dan diketahui di Desa Padang Raya merupakan daerah endemis malaria dengan penularan setempat dan semua penduduknya mendapatkan pembagian kelambu masal, selain itu di Kabupaten Balangan belum pernah dilakukan survei KAP kelambu berinsektisida.
Survei KAP kelambu berinsektisida di desa Padang Raya di lakukan pada 200 responden yang tersebar di 5 RT.

Gambaran Umum Responden
Tingkat pendidikan penduduk pada masyarakat di Desa Padang Raya, paling banyak pada tingkat SD sederajat yaitu 42,0%, sedangkan tingkat pendidikan yang paling sedikit pada tingkat Diploma/sarjana yaitu sebesar 5,0%.
Pendidikan yang tinggi mempermudah pemahaman terhadap informasi atau pengetahuan tentang malaria sehingga mempengaruhi perilaku kepatuhan menggunakan kelambu untuk mencegah penularan malaria. Sebaliknya, rendahnya tingkat pendidikan berpengaruh terhadap penerimaan inovasi dan ide baru, serta mempersulit komunikasi karena pemahaman yang terbatas sehingga menjadi penghambat pada perilaku masyarakat untuk menggunakan kelambu dalam pencegahan malaria. Oleh karena itu dalam penyampaian pesan kepada masyarakat perlu mempertimbangkan tingkat pendidikan masyarakat tersebut.
Sebagian besar responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 48,5% sedangkan jenis pekerjaan yang memerlukan tingkat pendidikan tinggi seperti PNS hanya 2,0%. Hal ini berarti di Desa Padang Raya pekerjaan tidak signifikan dalam penularan malaria maupun pada kepatuhan menggunakan kelambu, kemungkinan karena kebiasaan masyarakat bermalam di ladang atau kebun selama berhari-hari. Kemungkinan lain adalah kelambu yang telah didistribusikan tidak dibawa ke ladang/kebun. Responden diketahui bahwa jumlah ibu hamil di Desa Padang Raya sebanyak 3,0% sedangkan jumlah balitanya sebanyak 37,50%.

Cakupan Kepemilikan dan Penggunaan Kelambu
Proporsi rumah tangga yang memiliki total kelambu dirumah terbanyak yaitu >3 kelambu sebanyak 53,5% dengan kata lain seluruh responden rata-rata memiliki kelambu. Adapun proporsi pengamatan jumlah kelambu yang digunakan pada saat survei dari 200 responden, yang dipakai sebanyak 97,5% dan disimpan sebanyak 2,5%. Proporsi jumlah kelambu berinsektisida yang terbanyak memiliki 1 kelambu yang berinsektisida yaitu 78% dan terkecil memiliki >3 kelambu berinsektisida sebanyak 15%.
Di samping itu, 20,5% responden tidak mengunakan kelambu berinsektida dan 79,5% responden tidur menggunakan kelambu berinsektisida. Pada pengamatan pengunaan kelambu saat survei sudah 97,5% responden tidur menggunakan kelambu dan hanya 2,5% yang kelambunya disimpan.
Hasil rekapitulasi kuesioner untuk jumlah balita yang tidur dalam kelambu berinsektisida sebanyak 75 balita, berarti 100% balita yang tercakup pada survei tidur menggunakan kelambu. Menurut Unicef (2005) kelambunisasi adalah strategi yang utama untuk pencegahan malaria, oleh karena itu perluasan cakupan pemakaian kelambu mutlak perlu dilakukan dengan segera demi tercapainya upaya pemberantasan yang berkesinambungan.
Sedangkan hasil rekapitulasi kuesioner untuk jumlah ibu hamil yang tidur dalam kelambu berinsektisida sebanyak 83,3% yaitu 5 orang dari total 6 orang ibu hamil tidur dalam kelambu berinsektisida, dan 16,7% yaitu 1 orang tidak tidur dalam kelambu berinsektisida.

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku
Responden sebanyak 80,0% mempunyai tingkat pengetahuan tinggi tentang penyakit malaria dan cara pengendaliannya (manfaat, cara penggunaan dan pemeliharaan kelambu) Sedangkan 20,0% responden mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah tentang penyakit malaria dan cara pengendaliannya (manfaat, cara penggunaan dan pemeliharaan kelambu).
Responden mayoritas mempunyai sikap positif sebanyak 98,5% terhadap program kelambu berinsektisida, dan yang mempunyai sikap negatif hanya sebanyak 1,5%. Sedangkan terhadap penggunaan kelambu dengan sikap positif sebanyak 98,5%, sedangkan responden yang menunjukkan sikap yang negatif hanya sebesar 1,5%.
Perilaku responden dengan perilaku positif yaitu responden menggunakan kelambu sesuai dengan apa yang telah dijelaskan oleh petugas puskesmas, bidan desa, dan kader kesehatan desa pada sosialisasi pembagian kelambu berinsektisida. Sedangkan perilaku negatif yaitu responden tidak melaksakana apa yang telah dijelaskan pada sosialisasi pembagian kelambu berinsektisida.
Perilaku responden terhadap pemeliharaan kelambu dengan sikap positif sebanyak 29,0%, responden yang menunjukkan sikap yang negatif sebesar 71,0%. Perilaku pemeliharaan kelambu bila dihubungkan dengan kondisi rumah responden mempunyai ventilasi yang ditutup dengan kawat kasa dan ruangan tempat memasang kelambu mempunyai plafon/langit-langit sangat berpengaruh terhadap kondisi kelambu berinsektisida. Dari 200 responden hanya 21,5% ventilasi rumah yang menggunakan kawat kasa, dan 38,5% yang mempunyai plafon/langit-langit ruangan tempat menggantung kelambu.
Responden dengan mayoritas berperilaku negatif sebanyak 71,0% ini terjadi dikarenakan pengetahuan dan pendidikan responden yang masih rendah rata-rata berpendidikan SD. Bila dilihat dari kondisi rumah, rata-rata ventilasi rumah tidak menggunakan kawat dan langit-langit rumah juga rata-rata tidak menggunakan plafon, hal ini menyebabkan kelambu menjadi kotor dikarenakan debu, sehingga kelambu tersebut harus dipelihara dengan cara mencucinya, tetapi hasil survei di ketahui sebagian besar responden tidak mencuci kelambu yaitu sebanyak 73%.

Sport Survei Nyamuk Anopheles
Pada kegiatan survei KAP kelambu berinsektisida dilakukan juga survei nyamuk Anopheles pada malam hari dan survei breeding place pada siang hari di Desa Padang Raya. Survei nyamuk Anopheles dilakukan pada tanggal 10 – 12 Juli 2018 jam 18.00 – 06.00 wita, untuk survei breeding place dilaksanakan pada tanggal 11 – 12 Juli 2018 jam 07.00 – 12.00 wita siang harinya.
Hasil survei nyamuk tidak ditemukan nyamuk Anopheles, dan survei breeding place ditemukan jentik Anopheles dengan species Anopheles Nigerimus

Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei KAP kelambu berinsektisida di wilayah kerja Puskesmas Halong Desa Padang Raya, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil wawancara dengan responden proporsi rumah tangga yang memiliki kelambu sebanyak 100%.
2. Proporsi balita menurut perilaku tidur dalam kelambu berinsektisida sebanyak 100%.
3. Proporsi ibu hamil yang tidur dalam kelambu berinsektisida sebanyak 83,3%.
4. Proporsi anggota rumah tangga yang tidur dalam kelambu pembagian sebanyak 79,5%.
5. Tingkat pengetahuan responden tentang penyakit malaria dan cara pengendaliannya di Desa Padang Raya wilayah kerja Puskesmas Halong, mayoritas yang pengetahuan tinggi sebanyak 80,0%.
6. Sikap responden terhadap program kelabu berinsektisida di Desa Padang Raya wilayah kerja Puskesmas Halong mayoritas mempunyai sikap positif sebanyak 98,50%.
7. Perilaku responden dalam pengguna kelambu di di Desa Padang Raya wilayah kerja Puskesmas Halong mayoritas berperilaku positif yaitu sebesar 98,5%
8. Perilaku responden dalam pemeliharaan kelambu di di Desa Padang Raya wilayah kerja Puskesmas Halong mayoritas berprilaku negatif yaitu sebesar 71,0%.
9. Survei nyamuk dan breeding place di di Desa Padang Raya wilayah kerja Puskesmas Halong hasilnya tidak ditemukan nyamuk Anopheles, namun ditemukan jentik Anopheles dengan species Anopheles Nigerimus.[Restiana Alsyiah]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *