Oleh: Rabiatul Adawiah
Kabupaten Tapin merupakan salah satu bagian dari provinsi Kalimantan Selatan yang secara geografis terletak pada 2°32’43″ hingga 3°00’43″ LS dan 114°46’13″ hingga 115°30’33″ BT serta berbatasan dengan : Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Selatan Kabupaten Banjar Barat Kabupaten Tapin Timur Kabupaten Banjar. Wilayah administratif Kabupaten Tapin mencakup wilayah seluas 2.700,82 km2 yang terdiri dari 12 wilayah kecamatan. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantau. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.700,82 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 167.796 jiwa .
Survei evaluasi prevalensi mikrofilaria pasca POMP dilaksanakan tanggal 2-8 Juli 2018. Tempat pelaksanaan di Desa Sungai Salai Hilir Kecamatan Candi Laras Utara sebagai desa sentinel, Desa Banua Hanyar Hulu dan Desa Banua Hanyar Hilir Kecamatan Tapin Utara sebagai desa spot.
Pada tahun 2018 dilaksanakan survei evaluasi POPM filariasis tahun ke-4 yang dilakukan oleh BBTKLPP Banjarbaru, dimana lokasi survei dilakukan di tiga desa yaitu desa sentinel (Desa Sungai Hilir) diperoleh 376 responden dan di desa spot check (Desa Banua Hanyar Hulu dan Desa Banua Hanyar Hilir) diperoleh 345 responden. Total semua responden 721 responden.
Dari hasil survei evaluasi POPM filariasis tahun ke-4 yang dilakukan di Desa Sungai Salai Hilir sebagai desa sentinel sebanyak 376 responden. Desa Banua Hanyar Hulu sebagai desa spot diambil sebanyak 135 responden, karena jumlah sampel di Desa Banua Hanyar Hulu tidak mencukupi maka diambil dari Desa Banua Hanyar Hilir yang bersebelahan dengan topografi yang hampir sama sebanyak 210 responden sehingga total sampel adalah 721 responden.
Hasil survei evaluasi POPM filariasis yang dilakukan di Desa Sungai Salai Hilir sebagai desa sentinel Puskesmas Margasari Kecamatan Candi Laras Utara sebanyak 376 orang terdiri dari Laki-laki 185 orang, perempuan sebanyak 191 orang, semua dinyatakan negatif. Sedangkan di Desa Banua Hanyar Hulu dan Desa Banua Hanyar Hilir Puskesmas Tapin Utara Kecamatan Tapin Utara sebanyak 345 orang terdiri dari Laki-laki 171 orang, perempuan sebanyak 174 orang, semua dinyatakan negatif.
Hasil survei Desa Banua Hanyar Hulu dan Desa Banua Hanyar Hilir sebagai desa spot dari 345 responden, di dominasi oleh kelompok umur 31-40 tahun keatas sebanyak 27%, disusul oleh umur 41-50 tahun sebanyak 25%, umur 21-30 tahun 20%, umur 11-20 tahun sebanyak 20%, dan terakhir umur 5-10 sebanyak 8%.
Pemeriksaan mikroskopis di desa sentinel dan desa spot di Kabupaten Tapin dinyatakan semua negatif. Dengan demikian angka mikrofilaria ratenya (mf rate) sebesar 0% atau <1%. Sesuai dengan ketentuan apabila mikrofilaria rate <1%.
KESIMPULAN
Pada kegiatan ini jumlah keseluruhan responden di Kabupaten Tapin sebanyak 721 orang, terdiri dari desa sentinel (Desa Sungai Salai Hilir) wilayah Puskesmas Margasari Kecamatan Candi Laras Utara diperoleh 345 responden dan di desa spot (Desa Banua Hanyar Hulu dan Banua Hanyar Hilir) wilayah Puskesmas Tapin Utara Kecamatan Tapin Utara diperoleh 376 responden. Dari hasil pemeriksaan mikroskopis diperoleh hasil semua dinyatakan negatif mikrofilaria (0%), dengan demikian angka mikrofilaria rate (Mf rate) < 1% dan tahun depan perlu dilaksanakan survei evaluasi POPM filariasis yaitu Pre-TAS, sebagai evaluasi pelaksanaan setelah 5 tahun berturut-turut melakukan POPM.
SARAN
1. Dinkes Kabupaten Tapin
Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk tetap berpartisipasi pada pelaksanaan Pre-TAS tahun depan
2. Masyarakat Kabupaten Tapin :
Walaupun hasil survei evaluasi POPM filariasis tahun ke-4 menyatakan mikrofilaria rate 0% namun masyarakat harus tetap waspada dan menjaga lingkungan sekitar seperti menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk. Dan memberantas sarang nyamuk/perindukan nyamuk penular filariasis dengan cara 3M.*** [Rabiatul Adawiah]