Oleh : Rabiatul Adawiah
BBTKLPP Banjarbaru yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di bidang kesehatan lingkungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, melakukan pemantauan secara terus-menerus kondisi sanitasi lingkungan di Asrama Haji. Pemantauan meliputi pemantauan penyehatan kualitas lingkungan dengan pengambilan dan pengujian contoh uji kualitas air bersih di Asrama Haji Embarkasi Haji Banjarmasin agar calon jamaah haji dan petugasnya bebas dari ancaman terjadinya KLB keracunan pangan dan penyakit menular atau gangguan kesehatan lainnya akibat lingkungan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko kualitas lingkungan di Asrama Haji Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan.
Gedung asrama Haji Banjarmasin adalah milik dan dibangun oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Kementerian Agama yang terletak di Jalan Ahmad Yani KM 28 Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Fungsi gedung ini sebagai tempat penampungan sementara pemberangkatan dan pemulangan calon jamaah/jamaah haji . Asrama memiliki luas tanah seluruhnya lebih kurang 7 Ha, dan bangunan diatasnya berdiri gedung asrama, kantor BPIH, poliklinik, masjid, ruang pertemuan dan gedung penunjang lainnya. Lokasi sangat strategis dekat dengan Bandara Syamsudinnor Banjarbaru. Apabila musim haji selesai, asrama ini dapat dioperasionalkan untuk kepentingan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada tahun 2016 ini calon jemaah haji Embarkasi Banjarmasin berjumlah 3.050 orang yang berasal dari provinsi Kalimantan Selatan, PPIH 23 orang.
Hasil Pengujian Contoh Uji Kualitas Air Bersih
Contoh uji yang diambil di Asrama Haji Banjarmasin adalah air sumur bor (air bersih) yang digunakan sebagai air baku, yang selanjutnya didistribusikan sebagai air bersih ke gedung, asrama, poliklinik dan masjid, ruang makan dan dapur.Masing-masing gedung yang lain mempunyai tempat penampungan air berupa tandon yang selanjutnya didistribusikan juga dan hasil dapat dilihat dalam tabel berikut.
|
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian contoh uji air bersih tanggal 19 April 2016 yang digunakan di asrama haji dengan parameter fisik dan kimia memenuhi persyaratan menurut Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih. Untuk parameter mikrobiologis sampel kran dapur asrama haji belum memenuhi syarat.
Tabel di atas juga menunjukkan hasil pengujian contoh uji air tanggal 12 Juli 2016 untuk parameter fisik dan kimia memenuhi persyaratan menurut Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990. Untuk parameter mikrobiologi dari 4 sampel yang diambil ada 3 sampel yang belum memenuhi syarat yaitu sampel air reservoar 1, tandon penampungan utama dan dapur.
Dalam hal ini, air kemungkinan besar sudah terkontaminasi kotoran manusia dan hewan berdarah panas seperti burung. Selain itu bisa disebabkan adanya pipa-pipa persil yang bocor, penutup dari bak reservoir yang terbuka atau penutupnya tidak rapat, sehingga menyebabkan benda-benda dari luar maupun debu-debu masuk dan mengkontaminasi air dalam bak reservoir tersebut.
Total coliform dan E. coli yang mencemari air minum atau air bersih dapat dihindari dengan melakukan desinfeksi dengan kaporisasi di bak penampungan atau reservoir untuk membunuh bakteri dan dilakukan secara kontinyu dengan kadar sesuai daya serap klornya. Cara yang paling sederhana adalah dengan penambahan kaporit 1 sendok makan untuk 1000 liter air, caranya 1 sendok makan kaporit dicampur dengan 5 liter air diaduk kemudian masukkan kedalam bak penampungan. Metode ini dapat mematikan bakteri > 50 % setelah dua hari dan 90 % pada akhir satu minggu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh BBTKLPP Banjarbaru dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Contoh uji air bersih tanggal 19 April 2016 yang digunakan di asrama haji dengan parameter fisik dan kimia (100%) memenuhi persyaratan sebagaimana Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih. Untuk parameter mikrobiologis belum memenuhi syarat untuk sampel kran dapur asrama haji (66,67 % MS)
- Contoh uji air tanggal 12 Juli 2016 untuk parameter fisik dan kimia (100%) memenuhi persyaratan sebagaimana Permenkes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990. Untuk parameter mikrobiologi dari 4 sampel yang diambil ada 3 sampel yang belum memenuhi syarat yaitu sampel air reservoar 1, tandon penampungan utama dan dapur (25 % MS).
SARAN
a. Untuk pengelola Asrama Haji Banjarmasin sebaiknya:
- Perlu pengolahan air sebelum didistribusikan, mengingat kualitas bakteriologis air belum memenuhi syarat
- Pembuangan air limbah sebaiknya tidak langsung ke lingkungan tetapi dibuatkan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
- Perlu perbaikan sambungan-sambungan pipa distribusi air yang mengalami kebocoran
b.Untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) agar melakukan pemantauan secara rutin terhadap kualitas lingkungan khususnya pada saat musim haji.***